Jalan dari kota Madinah menuju kawasan ini berjarak sekitar 1 jam perjalanan dengan mobil atau bus, selama perjalanan di sebelah kanan dan kiri dikelilingi gunung berbatu terdapat pula area peternakan domba, unta, serta kebun kurma yang membuat gurun menjadi sedikit hijau.
Jika dilihat secara kasat mata daerah ini tidak terlalu berbeda dengan tempat lainnya, yaitu berup bukit batu yang gersang seperti yang ada di Madinah. Hanya ketika kendaraan sampai di jalan raya diantara perbukitan tersebut baru terasa keanehan terjadi, ketika kendaraan menuju arah jabal Magnet terasa berat (ada penolakan daya magnet) sedangkan jika menuju kembali ke arah Madinah akan terasa dorongan magnet yang begitu kuat. Untuk arah balik misalnya, kendaraan akan berjalan dengan kecepatan tinggi menjauhi jabal Magnet, meskipun persneling mobil dalam kondisi netral. Kecepatan kendaraan pun bisa mencapai 100-120 Km/jam meski baru berjalan 3 KM.
Belum diketahui secara jelas apa hubungan antara magnet dengan laju kendaraan, sampai saat ini juga belum ada penelitian tentang daya dorong magnet itu oleh para ahli. Pemerintah Arab Saudi menjadikan kawasan ini sebagai obyek wisata belaka. Bahkan pihak pemerintah setempat telah membangun jalan raya yang begitu lebar agar pengunjung bisa merasakan dorongan magnet ketika melaju dengan kendaraannya. Dibagian ujung jalan dibuat jalan melingkar untuk putaran ketika pengaruh medan magnet sudah lemah.
Fenomena alam yang unik menjadi sesuatu untuk memperbesar keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. "dan Dialah Tuhan yang membetangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padaNya. Dan menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan" (Qs. Ar-Ra'd, 13: 3-4)
No comments:
Post a Comment