Kesantunannya Membuat Penghuni Langit Malu Padanya
Nama lengkapnya Ustman bin Affan Al Amawi Al Quraisyi. Beliau adalah salah seorang sahabat Rasulullah yang berasal dari keluarga Umayyah. Ustman dikenal sebagai sahabat yang kaya raya dan dermawan. Beliau tak pernah sungkan untuk menggunakan harta kekayaannya di jalan dakwah untuk kepentingan islam.
Sebagai sahabat yang mazuk golongan pertama masuk islam, Ustman bin affan dikenal sebagai sosok yang berkepribadian baik dan mulia, bahkan sejak beliau sebelum masuk islam, kesopanan, kejujuran, sikap kasih sayang dan loyalitasnya menjadikannya sebagai seorang sahabat yang disegani oleh nabi Muhammad SAW.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Aisyah bertanya kepada Rasulullah saw, Abu Bakar masuk tapi engkau biasa sajadan tidak memberi perhatian khusus, lalu Umar masuk engkau pun biasa saja, akan tetapi ketika Ustman masuk engkau terus duduk dan membetulkan pakaian, mengapa? Rasul menjawab "apakah aku tidak malu terhadap orang yang semua malaikat saja malu kepadanya?".
Begitulah kiranya Rasulullah menyegani Ustman karena kesantunannya diakui langsung oleh penduduk langit. Rasa malu Rasulullah terhadap Ustman adalah sebuah penghargaan setelah malaikat malu pada diri sahabat yang menjadi khalifah ketiga ini.
Keutamaan yang dimiliki Ustman dibandingkan dengan sahabat yang lainnya juga membuat Rasulullah mempercayai Ustman untuk menikahi dua putrinya. Ustman menikahi Ruqayah dan Ummi Kultsum dalam waktu yang berbeda. Ketika Ummi Kultsum meninggal dunia, dalam suatu hadist dikatan bahwa Rasulullah berkata " andai aku memiliki putri yang ketiga, maka akan kunikahkan dia denganmu Ustman". Karena pernikahannya dengan dua putri nabi inilah Ustman dijuluki Dzunnurain atau pemilik dua cahaya.
Betap Rasulullah mencintai Ustman karena akhlak mulianya. Kepribadian Ustman merupakan gambaran dari akhlak yang baik menurut islam. Swlain dermawan dan baik hati beliau dikenal sebagai sosok pemimpin yang selalu mencari jalan keluar dengan cara kasih sayang tanpa ada peetumpahan darah apalagi jika permasalahan itu terjadi sesama muslim.
Ustman adalah khalifah ketiga setelah Umar bin Khattab. Di masa kepemimpinannya banyak perubahan yang dilakukannya. Seperti memperluas Masjidil Haram dan masjid Nabawi. Membuat gedung penghakiman tersendiri yang biasanya dilakukan di dalam masjid, serta membangun armada laut. Di tengah kekhalifahannya islam berkembang pesat dalam hal kemiliteran.
Di enam tahun pertama kekhalifahannya, pemerintahan Ustman bin Affan berjalan dengan lancar dan tenang, namun setelah itu terjadi banyak pemberontakan atas kekhalifahannya. Hal ini dikarenakan pada masa itu Ustman kerap sekali memberhentikan menteri-menteri yang dianggapnya tidak sejalan denganya dan menggantikannya dengan orang-orang yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengannya. Menteri-menteri yang diberhentikan tidak senang dengan keputusan Ustman swhingga timbullah pemberontakan.
Saat pemberontakan ini tiba, Ustman tidak pernah menganggapnya sebagai bentuk pertikaian, karena Ustman selalu menginginkan hubungan yang baik yang berlandaskan kasih sayang dengan siap saja. Selain Ustman tahu pemberontakan ini akan terjadi karena semasa Rasulullah hidup. Beliau mengingatkan Ustman bahwa ketika dirinya memegang kekuasaan akan terjadi pemberontakan terhadap dirinya dan dirinya akan syahid di tengah kekuasaanya.
Apa yang dikatan Rasulullah benar. Kurang lebih 40 hari Ustman dan keluarganya dikepung para pemberontak. Di bulan Dzulhijah, ketika sebagian besar rakyatnya pergi haji, para pemberontak memasuki kediamannya dan membunuhnya. Begitulah Ustman wafat di tangan pemberontak yang tidak senang dengan kekhalifahan Ustman bin Affan. Beliau tidak melawan para pemberontak karena beliau hanya mengharapkan komunikasi dengan damai tanpa ada pertumpahan darah di antara umat islam. Demikian Ustman wafat pada 35H setelah memerintah selama kurang lebih 12 tahun lamanya.
No comments:
Post a Comment