Sumayyah
Selain Khadijah dialah wanita yang mula-mula masuk islam. Sumayyah dan keluarganya menjalankan perintah Allah secara diam-diam, mereka melakukan shalat di rumah atau di gua-gua agar tidak diketahui orang kafir Quraisy. Beliau adalah wanita miskin yang rendah martabatnya, ia bukan dari golongan bangsawan, juga bukan dari kelompok yang memiliki banyak saudara. Sumayyah adalah mantan budak, maka dengan semena mena orang Quraisy menyiksanya sesuka hati. Dimata mereka orang seperti Sumayyah tidak berarti apa-apa.
Dengan keteguhan prinsip. Sumayyah berani menentang Abu Jalal, akibatnya bukan hanya dirinya, suami, dan anaknya juga menjadi sasaran kekejaman Abu Jahal. Sumayyah menentang Abu Jahal ditengah deraan cambuk, usaha orang kafir Quraisy untuk memurtadkan Sumayyah sia-sia. Sumayyah lebih memilih mempertahankan imannya walau apaun yang terjadi. Amarah orang Quraisy semakin memanas, mereka mengangkat tombak dan menghujamkannya ke dada Sumayyah, seketika Sumayyah gugur menemui rabNya, ia adalah syahidah pertama dalam islam.
Nusaibah binti ka'ab
Ia adalah sahabat wanita yang agung dan pemberani. Ummu Imarah (Nusaibah) merupakan sosok pahlawan yang tidak pernah absen melakasanakan kewajiban bila ada panggilan baginya. Semua sasaran perjuangan ditujukan untuk kemuliaan dunia dan akhirat, ia juga termasuk salah seorang dari dua wanita yang bsrgabung dengan tujuh puluh orang laki-laki anshar yang hendak berbaiat kepada Rasulullah, ia mengibarkan panji panji islam membela Rasulullah dengan penuh ketegaran dan kembali dalam keadaan penuh luka ketika perang uhud.
Al Waqidi juga menceritakan peristiwa yang dialami Nusaibah, ketika berita kematian anak kandungnya di tangan musailamah Al Khadab sampai kepadanya, maka Nusaibah langsung berjanji kepada Allah serta memohon kepadaNya agar ia juga mati di tangan Musailamah atau ia yang akan membunuh kafir Musailamah, Nusaibah kemudian mengikuti perang Yamamah bersama Khalid bin Walid. Pada peperangan itu Musailamah terbunuh sementara tangan Nusaibah tekena sabetan pedang hingga terputus.
Ramlah binti Abi Sufyan
Ramlah lebih dikenal dengan ummu Habibah, ia menentang ayahnya Abu Sufyan bin Harb secara terang-terangan. Ramlah keluar dari agama berhala yang dianut ayahnya, bersama suaminya, Ubaidillah bin Jahsy ia beriman kepada Allah dan mengakui risalah Rasulullah SAW. Oleh karena itu bukan hanya Abu Sufyan saja yang memusuhi Ramlah, tapi juga seluruh kafi Quraisy.
Tatkala Rasulullah mengizinkan kaum muslimin hijrah ke Habasyah. Ia termasuk rombongan pertama yang hijrah, mereka pergi meninggalkan kampung halamannya. Setiba di Habasyah, Ramlah optimis akan segera menikmati masa cerah, namun ia menghadapi kenyataan pahit ketika suaminya keluar dari islam dan memeluk nasrani, Ubaidillah memberikan pilihan pahit kepada Ramlah, cerai atau keluar dari islam. Ramlah memilih yang dirdhai Allah. Ia memutuskan bercerai dan menetap di Habasyah sampai Allah memberikan jalan keluar baginya.
No comments:
Post a Comment